Sabtu, 10 November 2012

Menentukan bulan dengan php melalui pemilihan switch


hai sob ,, kali ini gw mau membagi info mengenai php lagi

cekidot,,, tutor ini menjelaskan tentang menentukan bulan sekaran dan jumlah hari ya

<html>
<head>
<title>Menentukan Bulan</title>
</head>
<body>
<?php
$bln = date("M");
switch($bln)
{
case "Jan" : $namaBln = "Januari";
break ;
case "Feb" : $namaBln = "Pebruari";
break ;
case "Mar" : $namaBln = "Maret";
break ;
case "Apr" : $namaBln = "April";
break ;
case "May" : $namaBln = "Mei";
break ;
case "Jun" : $namaBln = "Juni";
break ;
case "Jul" : $namaBln = "Juli";
break ;
case "Aug" : $namaBln = "Agustus";
break ;
case "Sep" : $namaBln = "September";
break ;
case "Oct" : $namaBln = "Oktober";
break ;
case "Nov" : $namaBln = "Nopember";
break ;
case "Dec" : $namaBln = "Desember";
break ;
}
echo "Nama bulan Sekarang : $namaBln <br>";
?>

<?
$hari = date(j) ;
$jumlah = date(t) ;
switch($hari)
{
case "Bulan1" : $namaBln  = "Januari" ;
break ;
case "Bulan2" : $namaBln  = "Pebruari";
break ;
case "Bulan3" : $namaBln = "Maret";
break ;
case "Bulan4" : $namaBln = "April";
break ;
case "Bulan5" : $namaBln  = "Mei";
break ;
case "Bulan6" : $namaBln = "Juni";
break ;
case "Bulan7" : $namaBln = "Juli";
break ;
case "Bulan8" : $namaBln = "Agustus";
break ;
case "Bulan9" : $namaBln= "September";
break ;
case "Bulan10" :$namaBln  ="Oktober";
break ;
case "Bulan11" :$namaBln = "Nopember";
reak ;
case "Bulan12" : $namaBln  ="Desember";
break ;
}
echo   "Di bulan $namaBln jumlah harinya adalah ";  print ("$jumlah")  ;
?>
</body>
</html>


selamat mencoba

Kamis, 08 November 2012

Game paling sederhana dengan java,,,,,

oke sob di postingan kali ini kita akan belajar membuat game yang paling sederhana dengan java,,,


oke paste kan code ini

import javax.swing.*;
import java.awt.*;
import java.awt.event.*;

class Bola extends Canvas {
    int x;
    int y;
    int dX;
    int dY;
    boolean move=true;
    int posisi;
    int point;
    String pointanda="";
    int level =0;
 
    public Bola() {
        x=200;
        y=100;
        dX=5;
        dY=5;
        setBackground(Color.white);
    }
 
    public void paint(Graphics g){
        g.setColor(Color.blue);
        g.drawOval(x,y,10,10);
     
        if(move){
            x+=dX;
            y+=dY;
         
            if(x<0){
                dX=5+level;
            }else if(x+10>getWidth()){
                dX=-5-level;
            }
         
            if(y<0){
                dY=5+level;
            }else if(y+10>getHeight()){
                dY=-5-level;
            }
         
            //posisi batang kiri
            if(posisi==1 && y>130 && x>150){
                move=false;
                JOptionPane.showMessageDialog(null,"Selamat Point Anda "+ point,"Informasi",JOptionPane.INFORMATION_MESSAGE);
                System.exit(0);
            }
         
         
            //posisi batang kanan
            if(posisi ==2 && y>130 && x <150){
                move=false;
                JOptionPane.showMessageDialog(null,"Selamat Point Anda "+ point,"Informasi",JOptionPane.INFORMATION_MESSAGE);
                System.exit(0);
            }
         
            //menghitung point
            if((posisi==1 || posisi ==2) && y>130){
                point= point + 1;
            }
        }
     
        String pointanda=Integer.toString(point);
        System.out.println(pointanda);
     
        //bola akan menjadi cepat jika level kelipatan 5
        if(point>5){
            level=5;
        }
    }
}



class Animasi extends Thread{
    Bola picture;
 
    public Animasi(Bola obyekGambar){
        this.picture=obyekGambar;
    }
 
    public void run(){
        while(true){
            picture.repaint();
            try{
                sleep(50);
            }catch(Exception e){
            }
        }
    }
}


public class BolaAnimasi extends JFrame{
    Bola gambar = new Bola();
    Animasi proses = new Animasi(gambar);
    JButton kiri = new JButton("<");
    JButton kanan = new JButton(">");
    JLabel lblPoint = new JLabel("");
 
    public BolaAnimasi(){
        super("Game Sederhana Dengan Level");
        setDefaultCloseOperation(JFrame.EXIT_ON_CLOSE);
        setLocation(100,100);
        setSize(310,220);
        proses.start();
    }
 
    void komponenVisual(){
        getContentPane().setLayout(null);
        getContentPane().add(gambar);
        gambar.setBounds(0,0,300,140);
        getContentPane().add(kiri);
        kiri.setBounds(0,140,150,25);
        //kiri.setVisible(false);
        getContentPane().add(kanan);
        kanan.setBounds(150,140,150,25);
        getContentPane().add(lblPoint);
        lblPoint.setBounds(150,165,150,20);
     
        setVisible(true);
    }
 
    void aksiReaksi(){
     
        kanan.addKeyListener(new KeyAdapter()
        {
            public void keyPressed(KeyEvent k)
            {
                if(k.getKeyCode() == k.VK_RIGHT)
                {
                    gambar.move=true;
                    kiri.setVisible(true);
                    kiri.requestFocus(true);
                    kanan.setVisible(false);
                    gambar.posisi=1;
                }
            }
        });
     
     
        kiri.addKeyListener(new KeyAdapter()
        {
            public void keyPressed(KeyEvent k)
            {
                if(k.getKeyCode() == k.VK_LEFT)
                {
                    gambar.move=true;
                    kanan.setVisible(true);
                    kanan.requestFocus(true);
                    kiri.setVisible(false);
                    gambar.posisi=2;
                }
            }
        });
     
     
    }
 
    public static void main(String []args){
        BolaAnimasi game = new BolaAnimasi();
        game.komponenVisual();
        game.aksiReaksi();
    }
}

simpan dengan nama BolaAnimasi.java

dari kemaren postingan nya program mulu,,,,,

insyaalah besok Admin post teori pemograman java

wasalam wr.wb

Blogged with Flock

Rabu, 07 November 2012

IT Programing: Contoh Penghitungan Gaji Pokok Sederhana Dengan PHP

IT Programing: Contoh Penghitungan Gaji Pokok Sederhana Dengan PHP

Contoh Penghitungan Gaji Pokok Sederhana Dengan PHP

Oke sobbbb di postingan kali ini kita akan belajar bagaimana membuat sebuah program menghitung gaji pokok,,,, program ini masih sangat sederhana masih jauh dari yang di harakan ,,, namun dengan ini kita akan terus belajar ,,,,,,,,

namanya juga sederhana ,,, jadi banyak yang masih berantakan , mulai dari code, tata letak interface,,,
jadi mohon di maklum ^ ^,

langsung aja sob ke TKP,,,,

copy kan kode ini di notepad kalian atau notepad ++ disini Admin pakai notepad ++ atau console yang lainya,,,,,


<html>
<head>
<title> Sistem Informasi Perhitungan Gaji Pokok </title>
</head>
<body>
<?
$Input_Nama_Anda = $_POST['Input_Nama_Anda'] ;
$Input_Lama_Kerja = $_POST['Input_Lama_Kerja'] ;
$Input_Golongan = $_POST['Input_Golongan'] ;
?>
<form action = "#" method ="post">
<table align = "center" border = "1">
<tr>
<td> Masukan Nama Anda   </td>
<td> : <input type = "text" name = "Input_Nama_Anda"></td>
</tr>
<tr>
<td> Lama Anda Bekerja   </td>
<td> : <input type = "text" name = "Input_Lama_Kerja"></td>
</tr>
<tr>
<td> Golongan Anda Bekerja   </td>
<td> : <input type = "text" name = "Input_Golongan"> </td>
</tr>
<tr>
<td colspan = "2" align = "center"><input type = "submit" value = "Proses Gaji">
<input type = "submit" value = "Reset"></td>
</tr>
<tr>
<?
$Show_Gaji =  $Input_Nama_Anda ;
$Show_A = "Gaji Bapak/i" ;
?>
<td> <?=$Show_A?> <?=$Show_Gaji?> </td>
<td> : <? if($Input_Lama_Kerja >= 6 && $Input_Golongan == "A")  echo "Rp. 3.000.000" ;  elseif($Input_Lama_Kerja >= 6 || $Input_Golongan == "A") echo "Rp.2.500.000" ; elseif($Input_Lama_Kerja < 5 && $Input_Golongan == "B") echo "Rp.2.000.000" ; else echo "Rp.1.000.000" ;  ?> </td>
</tr>
</body>
</html>

simpan file di atas dengan nama terserah anda ,,, disini admin menamai dengan latihan 1.php , ingat harus ekstensi ya *.php atau Php3

nah jalankan di browser kalian dengan cara ketikan : http://localhost/Latihan PHP/Latihan 1.php
nah nanti tampilan di browser ya kayak gini,,



















nah gitu sob ,,,,,

kembangain programnya biar lebih bagus lagi,,,,, banyak salah ya itu dari kebodohan saya dan kurangnya ilmu pengetahuan

Senin, 05 November 2012

Pengertian PHP
















oke sob kali ini kita akan belajar Php ,,, namun sebelum belajar kita kenalan dulu dengan php oke.....
biar NgeGehhhh ,,, oke langsung aja sob ,, Cayooooooooooo


PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain.

Contoh terkenal dari aplikasi PHP adalah forum (phpBB) dan MediaWiki (software di belakang Wikipedia). PHP juga dapat dilihat sebagai pilihan lain dari ASP.NET/C#/VB.NET Microsoft, ColdFusion Macromedia, JSP/Java Sun Microsystems, dan CGI/Perl. Contoh aplikasi lain yang lebih kompleks berupa CMS yang dibangun menggunakan PHP adalah Mambo, Joomla!, Postnuke, Xaraya, dan lain-lain.
Sejarah PHP

Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs Personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web.

Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.

Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP dirubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.

Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.

Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

Kelebihan PHP dari bahasa pemrograman lain

* Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
* Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.
* Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.
* Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.
* PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system.

Minggu, 04 November 2012

Masih Konversi Bilangan ASCII


Konversi Bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
Pada momen yang berbahagia ini, saya ingin coba menjabarkan tahap2 sederhana proses konversi bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.
Bilangan desimal adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0 sampai 9 berturut2. Setelah angka 9, maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12 dan seterusnya. Bilangan desimal disebut juga bilangan berbasis 10. Contoh penulisan bilangan desimal : 1710. Ingat, desimal berbasis 10, maka angka 10-lah yang menjadisubscript pada penulisan bilangan desimal.
Bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan 2 angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan biner juga disebut bilangan berbasis 2. Setiap bilangan pada bilangan biner disebut bit, dimana byte = 8 bit.  Contoh penulisan : 1101112.
Bilangan oktal adalah bilangan berbasis 8, yang menggunakan angka 0 sampai 7. Contoh penulisan : 178.
Bilangan heksadesimal, atau bilangan heksa, atau bilangan basis 16, menggunakan 16  buah simbol, mulai dari 0 sampai 9, kemudian dilanjut dari A sampai F. Jadi, angka A sampai F merupakan simbol untuk 10 sampai 15. Contoh penulisan : C516.
Hmm.. Sepertinya prolognya sudah cukup. Lanjut ke proses kalkulasi… 8)
—————————————————————————————————————————————-
Saya langsung saja ambil sebuah contoh bilangan desimal yang akan dikonversi ke biner. Setelah itu, akan saya lakukan konversi masing2 bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.
Misalkan bilangan desimal yang ingin saya konversi adalah 2510.
Maka langkah yang dilakukan adalah membagi tahap demi tahap angka 2510 tersebut dengan 2, seperti berikut :
25 : 2 = 12,5
Jawaban di atas memang benar, tapi bukan tahapan yang kita inginkan. Tahapan yang tepat untuk melakukan proses konversi ini sebagai berikut :
25 : 2 = 12 sisa 1.    —–> Sampai disini masih mengerti kan? :)
Langkah selanjutnya adalah membagi angka 12 tersebut dengan 2 lagi. Hasilnya sebagai berikut :
12 : 2 = 6 sisa 0.      —–> Ingat, selalu tulis sisanya.
Proses tersebut dilanjutkan sampai angka yang hendak dibagi adalah 0, sebagai berikut :
25 : 2 = 12 sisa 1.
12 : 2 = 6 sisa 0.
6 : 2 = 3 sisa 0.
3 : 2 = 1 sisa 1.
1 : 2 = 0 sisa 1.
0 : 2 = 0 sisa 0…. (end)
Nah, setelah didapat perhitungan tadi, pertanyaan berikutnya adalah, hasil konversinya yang mana? Ya, hasil konversinya adalah urutan seluruh sisa-sisa perhitungan telah diperoleh, dimulai dari bawah ke atas.
Maka hasilnya adalah 0110012. Angka 0 di awal tidak perlu ditulis, sehingga hasilnya menjadi 110012. Sip? ;)
—————————————————————————————————————————————-
Lanjut…..sekarang saya akan menjelaskan konversi bilangan desimal ke oktal.
Proses konversinya mirip dengan proses konversi desimal ke biner, hanya saja kali ini pembaginya adalah 8. Misalkan angka yang ingin saya konversi adalah 3310. Maka :
33 : 8 = 4 sisa 1.
4 : 8 = 0 sisa 4.
0 : 8 = 0 sisa 0….(end)
Hasilnya? Coba tebak…418!!! :D
—————————————————————————————————————————————-
Sekarang tiba waktunya untuk mengajarkan proses konversi desimal ke heksadesimal :D
Seperti biasa, langsung saja ke contoh. Hehe…
Misalkan bilangan desimal yang ingin saya ubah adalah 24310. Untuk menghitung proses konversinya, caranya sama saja dengan proses konversi desimal ke biner, hanya saja kali ini angka pembaginya adalah 16. Maka :
243 : 16 = 15 sisa 3.
15 : 16 = 0 sisa F.      —-> ingat, 15 diganti jadi F..
0 :  16 = 0 sisa 0….(end)
Nah, maka hasil konversinya adalah F316. Mudah, bukan? 8)
—————————————————————————————————————————————-
Fiuh..Lanjut lagi… :D
Sekarang kita beralih ke konversi bilangan biner ke desimal. Proses konversi bilangan biner ke bilangan desimal adalah proses perkalian setiap bit pada bilangan biner dengan perpangkatan 2, dimana perpangkatan 2 tersebut berurut dari kanan ke kiri bit bernilai 20 sampai 2n.
Langsung saja saya ambil contoh bilangan yang merupakan hasil perhitungan di atas, yaitu 110012. Misalkan bilangan tersebut saya ubah posisinya mulai dari kanan ke kiri menjadi seperti ini.
1
0
0
1
1
Nah, saatnya mengalikan setiap bit dengan perpangkatan 2. Ingat, perpangkatan 2 tersebut berurut mulai dari 20 sampai 2n, untuk setiap bit mulai dari kanan ke kiri. Maka :
1     ——>    1 x 20 = 1
0     ——>    0 x 21 = 0
0     ——>    0 x 22 = 0
1     ——>    1 x 23 = 8
1     ——>    1 x 24 = 16 —> perhatikan nilai perpangkatan 2 nya semakin ke bawah semakin besar
Maka hasilnya adalah 1 + 0 + 0 + 8 + 16 = 2510.
Nah, bandingkan hasil ini dengan angka desimal yang saya ubah ke biner di awal tadi. Sama bukan? ;)
—————————————————————————————————————————————-
Sudah ini, sudah itu, sekarang….nah, konversi bilangan biner ke oktal. hehe…siap?
Untuk merubah bilangan biner ke bilangan oktal, perlu diperhatikan bahwa setiap bilangan oktal mewakili 3 bitdari bilangan biner. Maka jika kita memiliki bilangan biner 1101112 yang ingin dikonversi ke bilangan oktal, langkah pertama yang kita lakukan adalah memilah-milah bilangan biner tersebut, setiap bagian 3 bit, mulai dari kanan ke kiri, sehingga menjadi seperti berikut :
110                 dan               111
Sengaja saya buat agak berjarak, supaya lebih mudah dimengerti. Nah, setelah dilakukan proses pemilah2an seperti ini, dilakukan proses konversi ke desimal terlebih dahulu secara terpisah. 110 dikonversi menjadi 6, dan 111 dikonversi menjadi 7. Hasilnya kemudian digabungkan, menjadi 678, yang merupakan bilangan oktal dari 1101112… 8)
“Tapi, itu kan kebetulan bilangan binernya pas 6 bit. Jadi dipilah2 3 pun masih pas. Gimana kalau bilangan binernya, contohnya, 5 bit?” Hehe…Gampang..Contohnya 110012. 5 bit kan? Sebenarnya pemilah2an itu dimulai dari kanan ke kiri. Jadi hasilnya 11 dan 001. Ini kan sebenarnya sudah bisa masing2 diubah ke dalam bentuk desimal. Tapi kalau mau menambah kenyamanan di mata, tambahin aja 1 angka 0 di depannya. Jadi 0110012. Tidak akan merubah hasil perhitungan kok. Tinggal dipilah2 seperti tadi. Okeh?
—————————————————————————————————————————————-
Selanjutnya adalah konversi bilangan biner ke heksadesimal.
Hmm…sebagai contoh, misalnya saya ingin ubah 111000102 ke bentuk heksadesimal. Proses konversinya juga tidak begitu rumit, hanya tinggal memilahkan bit2 tersebut menjadi kelompok2 4 bit. Pemilahan dimulai dari kanan ke kiri, sehingga hasilnya sbb :
1110            dan           0010
Nah, coba lihat bit2 tersebut. Konversilah bit2 tersebut ke desimal terlebih dahulu satu persatu, sehingga didapat :
1110 = 14    dan           0010 = 2
Nah, ingat kalau 14 itu dilambangkan apa di heksadesimal? Ya, 14 dilambangkan dengan E16.
Dengan demikian, hasil konversinya adalah E216.
Seperti tadi juga, gimana kalau bilangan binernya tidak berjumlah 8  bit? Contohnya 1101012? Yaa…Seperti tadi juga, tambahin aja 0 di depannya. Tidak akan memberi pengaruh apa2 kok ke hasilnya. Jadi setelah ditambah menjadi 001101012. Selanjutnya, sudah gampang kan? ;)
—————————————————————————————————————————————-
Selanjutnya, konversi bilangan oktal ke desimal. Hal ini tidak terlalu sulit. Tinggal kalikan saja setiap bilangan dengan perpangkatan 8. Contoh, bilangan oktal yang akan dikonversi adalah 718. Maka susunannya saya buat menjadi demikian :
1
7
dan proses perkaliannya sbb :
1 x 80 = 1
7 x 81 = 56
Maka hasilnya adalah penjumlahan 1 + 56 = 5710.
—————————————————————————————————————————————-
Habis konversi oktal ke desimal, maka saat ini giliran oktal ke biner. Hehe..
Langsung ke contoh. Misalkan saya ingin mengubah bilangan oktal 578 ke biner. Maka langkah yang saya lakukan adalah melakukan proses konversi setiap bilangan tersebut masing2 ke 3 bit bilangan biner. Nah, angka 5 jika dikonversi ke biner menjadi….? 1012. Sip. Nah, 7, jika dikonversi ke biner menjadi…? 1112. Mantap. Maka hasilnya adalah 1011112. Jamin benar deh…. :)
—————————————————————————————————————————————-
Hmm…berarti…sekarang giliran konversi oktal ke heksadesimal.
Untuk konversi oktal ke heksadesimal, kita akan membutuhkan perantara, yaitu bilangan biner. Maksudnya? Maksudnya adalah kita konversi dulu oktal ke biner, lalu konversikan nilai biner tersebut ke nilai heksadesimalnya. Nah, baik yang konversi oktal ke biner maupun biner ke heksadesimal kan udah dijelaskan. Coba buktikan, bahwa bilangan oktal 728 jika dikonversi ke heksadesimal menjadi 3A16. Bisa kan? Bisa dong…;)
—————————————————————————————————————————————-
Selanjutnya adalah konversi bilangan heksadesimal ke desimal.
Untuk proses konversi ini, caranya sama saja dengan proses konversi biner ke desimal, hanya saja kali ini perpangkatan yang digunakan adalah perpangkatan 16, bukan perpangkatan 2. Sebagai contoh, saya akan melakukan konversi bilangan heksa C816 ke bilangan desimal. Maka saya ubah dulu susunan bilangan heksa tersebut, mulai dari kanan ke kiri, sehingga menjadi sebagai berikut :
8
C
dan kemudian dilakukan proses perkalian dengan perpangkatan 16, sebagai berikut :
8 x 160 = 8
C x 161 = 192     ——> ingat, C16 merupakan lambang dari 1210
Maka diperolehlah hasil konversinya bernilai 8 + 192 = 20010.
—————————————————————————————————————————————-
Tutorial berikutnya, konversi dari heksadesimal ke biner.
Dalam proses konversi heksadesimal ke biner, setiap simbol dalam heksadesimal mewakili 4 bit dari biner. Misalnya saya ingin melakukan proses konversi bilangan heksa B716 ke bilangan biner. Maka setiap simbol di bilangan heksa tersebut saya konversi terpisah ke biner. Ingat, B16 merupakan simbol untuk angka desimal 1110. Nah, desimal 1110 jika dikonversi ke biner menjadi 10112, sedangkan desimal 710 jika dikonversi ke biner menjadi 01112. Maka bilangan binernya adalah 101101112, atau kalau dibuat ilustrasinya seperti berikut ini :
B                         7       —-> bentuk heksa
11                       7       —-> bentuk desimal
1011                0111  —-> bentuk biner
Hasilnya disatukan, sehingga menjadi 101101112. Understood? ;)
—————————————————————————————————————————————-
Yang terakhir adalah konversi heksadesimal ke oktal.
Nah, sama seperti konversi oktal ke heksadesimal, kita membutuhkan bantuan bilangan biner. Lakukan terlebih dahulu konversi heksadesimal ke biner, lalu konversikan nilai biner tersebut ke oktal. Sebagai latihan, buktikan bahwa nilai heksadesimal E716 jika dikonversi ke oktal menjadi 3478. Hehe…Kamu bisa!!!
—————————————————————————————————————————————-